Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Materi IPA Menggunakan Model Discovery Learning



Pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas. Dikatakan sebagai manusia yang berkualitas apabila memiliki kemampuan intelektual dan berpikir kritis. Selain itu untuk karakter yang unggul siswa peserta didik didorong untuk memiliki keterampilan dan kerja sama.

Dalam rangka meningkatakn sumber daya manusia, pemerintah telah melakukan berbagai macam terobosan baik melalui pendidikan formal maupun nonformal. Pada pendidikan formal, guru memiliki peranan penting dalam meningkatkan dan mempersiapkan generasi yang dapat menjawab tantangan perkembangan global.

Pentingnya peran guru tersebut, pemerintah melakukan upaya-upaya peningkatan kompetensi guru baik melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG), Guru Penggerak dan program lain yang relevan dengan peningkatan profesionalisme guru dengan tujuan menciptakan guru yang professional dalam melaksanakan tugasnya.

Guru dalam melaksanakan tugas sebagai pengajar, tentu membutuhkan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran yang dilakukan dikelas dapat berjalan dengan baik dan pada akhirnya akan memberikan hasil belajar yang memuaskan. Namun, perencanaan yang matang tidak menjamin berhasilnya proses pembelajaran dikelas, karena dalam proses pembelajaran dikelas akan menemukan berbagai macam karakter peserta didik yang terjadi secara spontan dan pada akhirnya dapat mengganggu proses belajar mengajar dikelas.

Keberhasilan proses belajar mengajar dikelas dapat dilihat dari hasil evaluasi belajar pesera didik kelas 9 pada mata pelajaran IPA materi sistem reproksi pada manusia yang masih rendah dengan rata-rata 70 Rendahnya hasil belajar peserta didik tidak lepas dari penerapan model pembelajaran yang masih belum dipahami dan dilaksanakan sepenuhnya oleh peserta didik. Untuk itu pentingnya memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang penerapan metode pembelajaran yang diterapkan, agar dapat dilaksanakan secara maksimal oleh peserta didik

Hasil belajar merupakan indikator atau tolak ukur yang digunakan sebagai evaluasi terhadap proses belajar mengajar baik itu sebagai guru maupun sebagai peserta didik. Hasil evaluasi belajar yang memuaskan akan menggambarkan bahwa proses pembelajaran yang dilaksankan berlangsung dengan baik dan memberikan penilaian positif bagi guru maupun peserta didik. Namun lain halnya dengan hasil belajar yang belum memuaskan hal ini menggambarkan ketikberhasilnya proses belajar yang dilaksanakan.

Rendahnya hasil belajar peserta didik pada materi sistem reproduksi pada manusia, tidak lepas dari penguasaan materi khususnya pada sub-materi struktur dan fungsi organ reproduksi manusia. Sesuai dengan indikator pembelajaran, pada materi ini peserta didik dituntut untuk mengetahui struktur, letak dan fungsi organ reproduksi manusia melalui gambar dan kajian literatur lain yang relevan. Kegiatan ini dilaksanakan secara kelompok namun tidak semua anggota dalam kelompok tersebut terlibat aktif dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru.

Untuk menjawab permasalahan yang ada maka guru menerapkan pendekatan saintifik salah satunya adalah model discovery learning. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik aktif menyusun konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan dan merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.

Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberi pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah dan informasi bisa berasal dari berbagai sumber yang relevan baik secara visual maupun audio visual. Oleh karena itu kondisi pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu dari guru saja.

Model pembelajaran Discovery Learning peserta didik melibatkan seluruh kemampuannya untuk mencari, menyelidiki secara sistematis dan menganalisis sehingga mereka dapat menemukan sendiri sikap, pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki. Terdapat enam langkah pembelajaran yang dilakukan yaitu Memberikan Rangsangan (Stimulation), Identifikasi Masalah (Problem Statement), Pengumpulan Data (Data Collection), Pengolahan Data (Data Processing), Pembuktian (Verivication). Dan Menarik Simpulan/Generalisasi (Generlization).

Pada tahap pertama yaitu memberikan rangsangan (Stimulation). Pada tahap ini guru menampilkan tayangan berupa gambar terkait materi sistem reproduksi pada manusia. Peserta didik dimotivasi untuk memberikan pernyataan terkait tayangan tersebut. Guru memberi stimulus berupa pertanyaan terkait tayangan tersebut. Karakter yang diharapakan pada peserta didik ialah Literasi, Critical Thinking, Communication, Creativity.

Tahap selanjutnya adalah identifikasi masalah (Problem Statement). Peserta didik mengidentifikasi masalah terkait materi sistem reproduksi pada manusia yang ditampilkan guru. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya tentang gambar/slide/video yang ditampilkan guru. Pada akhir tahap ini dilakukan ice breaking dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi peserta didik dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan. Karakter yang diharapakan pada peserta didik yaitu Literasi, Critical Thinking, Communication, Creativity.

Tahap berikutnya pengumpulan data (Data Collection). Pada tahap ini peserta didik yang telah dibentuk kelompok secara heterogen, kemudian berdiskusi dalam kelompoknya untuk menjelaskan masalah terkait sistem reproduksi pada manusia. Peserta didik mencari dan mengumpulkan data dari hasil diskusi kelompoknya maupun dari berbagai sumber yang relevan baik secara visual maupun audio visual. Karakter yang diharapakan pada peserta didik diantaranya Collaboration, Critical Thinking, Communication, Creativity.

Tahap selanjutnya yaitu pengolahan data (Data Processing). Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data dan menuliskan hasil diskusi pada lembar kerja peserta didik. Guru membantu jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk mempersentasekan hasil diskusinyua. Beberapa kelompok mempersentasekan hasil-hasil diskusi dari kerja kelompoknya. Sebelum kegiatan diskusi klasikal dilakukan kegiatan ice breaking agar peserta didik memiliki memiliki motivasi dan keberanian untuk mempersentasekan hasil diskusi kelompok. Karakter yang diharapakan pada peserta didik adalah Critical Thinking, Collaboration, Communication dan Creativity.

Selanjutnya tahap pembuktian (Verivication). Pada tahap ini peserta didik dibantu guru melakukan pembuktian/verifikasi terhadap data yang diolah masing-masing kelompok terkait materi yang dipelajari yaitu sistem reproduksi pada manusia. Karakter yang diharapakan pada peserta didik Critical Thinking, Creativity dan Collaboration

Pada tahap akhir adalah menarik simpulan/generalisasi (Generlization). Peserta didik menyusun kesimpulan terkait masalah yang dipelajari. Guru memberikan tanggapan atau koreksi terhadap kesimpulan yang disusun peserta didik tersebut terkait system reproduksi pada manusia. Karakter yang diharapakan pada peserta didik yaitu Creativity dan Communication.

Akhir dari kegiatan pembelajaran, guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif selama proses pembelajarandengan tujuan agar tetap semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar, serta adanya sangsi yang mendidik bagi kelompok yang tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran berupa bermain game kata, sesuai dengan materi yang diajarkan dengan tujuan peserta didik dapat memahami bahwa pentingnya mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Untuk mengetahui dampak penerapan model pembelajaran yang diterapkan, guru melakukan evaluasi materi sistem reproduksi pada manusia dan menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta didik kelas 9.

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Guru berharap pembaca dapat menggunakan model discovery learning dalam upaya meningkatan hasil belajar peserta didik dan dikolaborasikan dengan ice breaking dengan tujuan meningkatkan motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url