Hapatitis, Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C
Hepatitis A dan E disebarkan melalui feses dan dapat menginfeksi tubuh melalui air dan makanan yang tercemar feses penderita. Untuk mencegah terkena hepatitis A dan E, kita harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta makanan dan minuman yang kita santap. Hepatitis B, C, dan D ditularkan terutama melalui kontak darah dengan penderita. Hepatitis D diderita hanya oleh orang yang terinfeksi virus hepatitis B. Hepatitis B juga dapat ditularkan melalui kontak seksual dan dari ibu kepada anak saat persalinan.
Hepatitis A
Cara terbaik untuk penanggulangan yang penting bagi penderita mendapatkan nutrisi yang cukup dan mencegah terjadinya kerusakan sel hati lebih lanjut. Herba Silybum marianum dapat digunakan untuk membantu mengobati jaundice dan gangguan fungsi hati karena mengandung zat silymarin yang terbukti dapat membantu meningkatkan fungsi hati.
Cara terbaik untuk mencegah hepatitis A adalah vaksinasi. Vaksinasi membutuhkan dua suntikan, biasanya diberikan dengan jarak waktu enam bulan. Efek samping pada vaksinasi hepatitis A, jika terjadi, biasanya ringan dan dapat termasuk rasa sakit di daerah suntikan dan gejala ringan serupa dengan flu. Juga tersedia vaksin kombinasi untuk virus hepatitis A dan B.
Walaupun kita belum menerima vaksinasi terhadap hepatitis A, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah infeksi HAV:
- Pola hidup sehat antara lain Selalu cuci tangan dengan sabun dan air setelah ke kamar mandi, mengganti popok bayi, dan sebelum menyiapkan atau makan makanan,
- Hindari air, termasuk es, yang mungkin tercemar kotoran.
- Hindari kerang-kerangan yang mentah atau kurang masak.
- Melakukan imunisasi dengan secara aktif melalui pemberian vaksin secara pasif dan pemberian immunoglobulin.
Hepatitis B
Biasanya seorang yang mengalami gejala hepatitis B akut hanya membutuhkan istrahat di tempat tidur, minum banyak cairan, menghindari alcohol dan obat penawar rasa sakit. obat yang digunakan untuk infeksi virus hepatitis B antara lain interferon-a, lamivudin (3TC), adefovir dipivoksil, tenovovir, asiklovir, kolkisin, famsiklovir, gansiklovir, zadaksin, interferon-β dan interferon-γ. Untuk infeksi akut bisa diberikan imunisasi pasif dengan immunoglobulin hepatitis B (HBIG).
Cara terbaik untuk mencegah hepatitis B adalah vaksinasi. Dua jenis vaksin tersedia: Recombivax HB dan Energix-B. Kedua vaksin membutuhkan tiga suntikan yang diberikan selama jangka waktu enam bulan. Efek samping, bila terjadi, biasanya ringan dan dapat termasuk rasa sakit pada daerah suntikan dan gejala mirip flu yang ringan. Juga tersedia vaksin kominasi terhadap HAV dan HBV (Twinrix), yang menawarkan manfaat tambahan yaitu pemberian perlindungan terhadap kedua infeksi virus.
Hindari perilaku seks menyimpang atau berganti-ganti pasangan dan penggunaan jarum suntik secara bersama-sama pada pecandu narkotika suntik. disamping itu hindari penggunaan barang_barang yang dapat tercemar dengan darah orang lain, misalnya sikat gigi, alat cukur, jarum tindik dan sebagainya.
Bila kita belum divaksinasi dengan hepatitis B dan kita merasa baru-baru terkontaminasi HBV (misalnya tertusuk dengan jarum suntik bekas pakai, atau berhubungan seks dengan seorang yang terinfeksi hepatitis B ) mungkin dapat diminta suntikan imun globulin hepatitis B (HBIG). Pada saat yang sama juga diberikan suntikan pertama vaksinasi hepatitis B. Setelah itu, dua dosis tambahan vaksin hepatitis B diberikan sesuai dengan jadwal untuk melengkapinya dan memberi perlindungan jangka panjang.
Hepatitis C
Cara penanggulangan bagi penderita hepatitis C sangat penting menghindari minuman beralkohol dan penggunaan obat yang dapat memperberat fungsi hati. Selain itu menghindari penggunaan bersama jarum suntik bersama alat cukur, sikat gigi, dan gunting kuku, dimana dapat menjadi tempat potensial penyebaran virus hepatitis C.
Dengan tiadanya vaksin terhadap hepatitis C, cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah untuk mengurangi risiko kita tersentuh oleh darah orang lain. Hal ini juga berlaku untuk orang yang sudah terinfeksi HCV, agar menghindari penularan pada orang lain. Dan walaupun kita di antara yang beruntung karena sistem kekebalan kita sudah memberantas virus dari tubuh kita setelah kita tertular, atau yang mencapai SR setelah terapi HCV, kita dapat terinfeksi ulang dengan HCV. Berbeda dengan antibodi terhadap hepatitis A dan B, antibodi terhadap hepatitis C TIDAK melindungi kita dari infeksi ulang HCV selanjutnya.