Virus, Sejarah Penemuan Virus dan Sifat-Sifat Virus

Pada  penghujung  abad   ke-19  D.J  Ivanowski,  pakar  botani  dari  Rusia, dengan  hati-hati  melakukan  penelitian  memisahkan  cairan  dari  tanaman tembakau  yang  terserang  penyakit.  Dalam  jumlah  tertentu  cairan  tersebut disuntikan ke dalam tanaman temabakau yang sehat. Beberapa waktu kemudian, tumbuhan  tembakau  itu  memperlihatkan  gejala  yang  sama  dengan  tembakau yang  sakit.  Ini  penemuan  pertama  bahwa  penyakit  bisa  ditularkan  dari  satu tumbuhan kepada tumbuhan lainnya melalui  filtrat  cairan tumbuhan yang babas dari  organisma hidup. Bahkan cairan itu ternyata  mengandung sesuatu yang bisa menyebabkan  penyakit,  disebut  contagium  vivum  fluidum  yang  berarti  cairan hidup  yang  menular.  Sekarang  kita  kenal  dengan  virus  (latin,  berarti  lendir beracun). Berikutnya kita bahas kajian tentang fenomena virus dalam virologi.

Karena ukuran virus sangat kecil atau ukuran ultra mikroskopik, maka virus  hanya  dapat  diamati  dengan  menggunakan  mikroskop  electron.  Cabang ilmu  yang  mempelajari  tentang  virus  disebut  virologi.  Seperti  diketahui  bahwa makhluk  hidup  itu  memiliki  subtansi  dasar  kehidupan  yaitu  protoplasma.  Virus tidak  memiliki  protoplasma  sehingga  timbul  pandangan  bahwa  virus  bukan organisme hidup.

Adapun alasan - alasannya : 

  1. Virus tidak memiliki protoplasma.
  2. Virus  dapat  dikristalkan,  sedang  makhluk  hidup  tidak  mungkin  mampu mampu mengkristal.
  3. Ukuran  virus  sangat  kecil  yaitu  sekitar  beberapa,  hal  ini  tidak  mungkin ukuran organisme hidup dengan ukuran tersebut.

Virus menurut biologi merupakan makhluk hidup karena :

  1. Memiliki DNA/RNA, senyawa ini dimiliki oleh makhluk hidup.  
  2. Virus mampu melaksanakan aktivitas hidup yaitu reproduksi.

Sampai  sekarang  orang  sulit  untuk  menyatakan  apakah  virus  itu sebenarnya makhluk hidup ataukah makhluk tak hidup. Yang terang  ialah,  bahwa  virus dapat berbiak, tetapi  hanya di dalam  sel hidup.  Banyak  virus  dapat  dipiara  manusia  di  dalam  substrat  (dasar  makanan) yang berupa sel atau jaringan hidup, seperti telur dan jaringan tertentu dari hewan ataupun tumbuhan.

Sejarah Virus

Penyelidikan tentang objek- objek berukuran sangat kecil dimulai sejak ditemukannya mikroskop oleh  Antony  van  Leeuwenhoek  (1632- 1723).  Perkembangan  mikroskop  ini  mendorong  berbagai penemuan di bidang biologi, seperti penemuan sel, bakteri, dan partikel mikroskopis yaitu virusBagaimana  sejarah  penemuan  virus ?.  Nah...!  Berikut  ini  akan  dijabarkan  sejarah  ringkas penemuan virus.

Adolf Mayer

Sejarah  penemuan  virus  dimulai  pada  tahun  1882  dengan  adanya  penyakit  yang  menimbulkan bintik kekuningan pada daun tembakau. Seorang ilmuwan Jerman bernama Adolf Meyer. Ia melakukan penelitian  tentang  penyebab  penyakit  mosaik  pada  tembakau.  Penyakit  mosaik  ini  menyebabkan pertumbuhan  tembakau  menjadi  terhambat  (kerdil)  dan  daunnya  berwarna  belang.  Adolf  Meyer mendapatkan bahwa penyakit itu menulari tanaman tembakau lain. Meyer melakukan percobaan dengan menyemprotkan getah tanaman yang sakit pada tanaman yang sehat, ternyata tanaman sehat menjadi tertular.

Dmitri Ivanovsky

Pada  tahun  1892,  ahli  biologi  Rusia Dmitri  Ivanovsky mempelajari  penyakit tembakau yang  disebut penyakit mosaik tembakau. Penyakit ini menimbulkan bercak kuning pada daun tembakau. Ivanovsky membuat  eksperimen, jika ekstrak  daun yang  terserang penyakit mosaik  dioleskan  pada  daun yang sehat, beberapa waktu kemudian daun yang sehat itu terserang penyakit. Akan tetapi, jika ekstraktersebut  dipanaskan  sampai  mendidih  dan  setelah  dingin  dioleskan, tidak menyebabkan sakit pada daun sehat. Ivanovsky menyimpulkan sementara bahwa penyakit mosaik pada tembakau  disebabkan  oleh  bakteri  patogen  (bakteri  penyebab penyakit). Namun ketika pada tahun 1893, ia menyaring ekstrak daun tembakau  yang  terserang  patogen  itu  dengan  saringan  keramik, kemudian cairan hasil saringan dioleskan ke daun tembakau yang sehat, ternyata  daun  tersebut  menjadi  sakit.  Seandainya  penyakit  itu disebabkan  oleh  bakteri,  daun  tembakau  akan  tetap  sehat  karena  bakteri  tersaring  oleh  saringan keramik. Ivanovsky menduga bahwa penyebab penyakit mozaik pada daun tembakau itu adalah bakteri yang sangat kecil

Martinus Willem Beijerinck

Martinus Willem Beijerinck, ilmuwan Belanda melakukan percobaan berdasarkan penemuan Ivanovsky, ia mengoleskan getah daun tembakau hasil saringan dari satu tembakau ke tembakau lain secara berjenjang. Mula- mula dia menyaring getah daun tembakau yang terkena penyakit dengan saringan keramik, kemudian getah hasil saringan itu dioleskan ke daun tembakau yang sehat. Tembakau yang sehat itu menjadi sakit. Selanjutnya getah daun yang sakit ini pun disaring lagi, dan hasilnya  dioleskan  ke  daun  tembakau  yang  sehat.  Tembakau  yang sehat  ini  juga  terkena  penyakit.  Demikian  seterusnya.  Ini  berarti bahwa  "bakteri"  patogen  itu  mampu  berkembang  biak,  ukurannya sangat kecil  karena lolos dari saringan keramik. Saat itu orang hanya mengenal  bakteri  sehingga  penyebab  penyakit  mosaik  pada  daun tembakau itu diduga diakibatkan oleh bakteri yang berukuran sangat kecil.

Wendell Meredith Stanley

Dugaan tentang bakteri yang berukuran  sangat kecil itu ternyata keliru. Pada tahun 1935, Wendell Meredith Stanley, dari Rockefeller Institute (Amerika Serikat), berhasil mengisolasi dan mengkristalkan virus mosaik tembakau, dan ia menyimpulkan bahwa virus berbeda dengan bakteri.Jika  kristal  virus  diinjeksikan  ke  tanaman  tembakau  yang  sehat, virus  akan  aktif,  mengganda,  dan  menyebabkan  penyakit.  Karena  virus dapat dikristalkan berarti ia bukan sel. Virus dianggap sebagai peralihan antara benda abiotik dan biotik. Virus yang menyerang tembakau  diberi nama virus mosaik tembakau (Tobacco  Mosaic  Virus,  disingkat  TMV).  Keberhasilan  Stanley  ini  menjadi  pendorong  makin berkembangnya ilmu tentang virus atau virologi.

Sifat – sifat Virus

Virus memiliki sifat – sifat sebagai berikut :

  1. Virus hanya memiliki satu macam asam nukleat (DNA atau RNA).
  2. Virus  berukuran sangat kecil, tidak dapat dilihat dengan  mikroskrop cahaya biasa dan dapat melewati jaringan bakteri.
  3. Virus  bukan  merupakan  sel,  jadi  tidak  memiliki  cytoplasma,  inti  atau membran plasma.
  4. Virus hanya hidup pada organisme hidup karena untuk reproduksinya hanya memerlukan asam nukleat saja, virus tidak merupakan makhluk yang mampu berdiri sendiri.
  5. Bentuk dan ukuran virus sangat bervariasi.
  6. Virus dapat aktif hanya pada makhluk hidup yang spesifik.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url