Replikasi Virus; Daur Litik dan Daur Lisogenik Virus

Cara hidup virus adalah dengan memperbanyak diri atau replikasi pada sel inang yang hidup, jika tidak, maka virus akan mengkristalkan dirinya. Virus dapat memperbanyak diri bila partikel virus menginfeksi inang untuk mensintesa semua komponen yang diperlukan dan membentuk lebih banyak partikel virus. Reproduksi virus terdiri dari dua siklus, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.

Daur Litik

Daur litik dapat terjadi apabila pertahanan dari sel inang (hospes) lebih lemah daripada daya infeksi virus. Virus yang memiliki kemampuan melakukan reproduksi dengan daur litik disebut virus virulen. 

Adapun tahap-tahap daur litik adalah sebagai berikut:

Absorpsi (attachment)

Absorpsi atau perlekatanyaitu tahap pelekatan virus pada reseptor sel inang yang spesifik pada tiap jenis virus. Pada virus bersampul, absorpsi dilakukan secara endositosis, yaitu pembentukan vesikel pada membran sel inang sehingga virus dapat bergabung dengan sel inang.
Siklus Litik
Gambar Siklus Litik

Penetrasi/ injeksi

Yaitu pemindahan materi genetik virus ke dalam membran sel inang, dan sel dibawah kendali virus. Pada virus telanjang, proses penyusupan ini terjadi dengan cara fagositosis virion, sedangkan pada virus berselubung dapat terjadi dengan cara fusi yang diikuti masuknya nukleokapsid ke sitoplasma (Waluyo, 2007).

Replikasi danSintesis

Selanjutnya, fag akan merusak DNA bakteri dan menggunakannya sebagai bahan untuk replikasi dan sintesis. Pada tahap replikasi DNA virus mereplikasi diri berulang kali dengan jalan mengkopi diri membentuk DNA virus dalam jumlah yang banyak. Pada tahap sintesis DNA virus tersebut melakukan sintesis protein virus yang akan dijadikan kapsid dengan menggunakan ribosom bakteri dan enzim-enzim bakteri (Radji, Maksum: 2010). Sintesis yaitu pengiriman mRNA sebagai perintah sintesis protein untuk membentuk bagian tubuh virus baru.

Perakitan/ eklifase

Pada tahap ini bagian-bagian kapsid dirakit membentuk kapsid virus yang utuh, lalu DNA virus masuk ke dalamnya. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 virus

Lisis/ pelepasan

Pada tahap ini virus-virus baru yang sudah matang siap dilepas dan keluar meninggalkan sel dalam keadaan mati. Selanjutnya virus-virus baru akan keluar untuk mencari sel inang yang lain. Pada virus bersampul, lisis dilakukan secara eksositosis, yaitu kebalikan dari cara endositosis.

Daur lisogenik

Lisogeniadalahsuatu proses yang didalamnya asam nukleat virus tidak merampas fungsi proses sintetik sel inang, tetapi menjadi suatu bagian integral dari kromosom sel inangnya. Saat sel inang tersebut bereproduksi, asam nukleat tadi diteruskan ke sel-sel anak pada setiap pembelahan sel. Daur lisogenikdapat terjadi apabila pertahanan dari sel inang (hospes) lebih baik daripada daya infeksi virus. Virus yang dapat melakukan reproduksi dengan daur lisogenik disebut virus temperat.
Siklus Lisogenik
Gambar Siklus Lisogenik

Secara singkat tahap-tahap daur lisogenik adalah sebagai berikut:

Adsorpsi

Adsorpsi yaitu tahap pelekatan virus pada reseptor sel inang yang spesifik pada tiap jenis virus.

Penetrasi/injeksi

Yaitu pemindahan materi genetik virus ke dalam membran sel inang, dan sel dibawah kendali virus.

Penggabungan

Penggabungan yaitu DNA virus dengan DNA sel terintegrasi membentuk profage. Awalnya DNA bakteri putus, selanjutnya DNA virus menggabungkan diri diantara benang yang putus tersebut dan akhirnya terbentuk DNA sirkuler yang baru yang telah disisipi DNA virus.

Pembelahan sel

Dalam keadaan tersambung itu, DNA virus tidak aktif dan dikenal sebagai profage. Seiring dengan pembelahan sel, materi genetik akan menetap dan terbawa.
Tabel Perbedaan Daur Litik dan Daur Lisogenik

No

PEMBEDA

DAUR LITIK

DAUR LISOGENIK

1.

Arti

Siklis replikasi virus dimana sel inang akan mengalami lisis (mati) pada akhir siklusnya

Siklis replikasi virus dimana sel inang tidak mengalami kematian pada akhir siklus, karena mempunyai virulensi (ketahanan)

2

Kondisi awal inang

Non virulen

Virulen

3

Jumlah tahapan

5 tahap (adsorpsi- penetrasi-eklipase- perakitan- lisis)

4 tahap (adsorpsi- penetrasi- penggabungan-pembelahan)

4

Kelanjutan siklus

Terhenti karena sel inangnya rusak/ mengalami lisis dan mati

Dapat dilanjutkan dengan siklus litik jika virulensi bakteri hilang

5

Kondisi akhir inang

Mengalami lisis/ mati

Bakteriofage masih menjalankan aktivitas biasa, bahkan mampu membelah

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url