Habitat Virus, Klasifikasi, Penyebaran, Jenis , Perkembangbiakan Virus

Habitat Virus

Virus menunjukkan ciri kehidupan hanya jika berada pada sel organisme lain (sel inang). Sel inang virus berupa bakteri, mikroorganisme eukariot (seperti Protozoa dan jamur), sel tumbuhan, sel hewan, dan sel manusia.

Virus yang menyerang tumbuhan dapat masuk ke dalam tumbuhan lain, terutama melalui perantara serangga. Virus yang menyerang hewan atau manusia dapat masuk ke dalam tubuh hewan atau manusia lain misalnya melalui makanan, minuman, udara, darah, luka, atau gigitan.

Klasifikasi Virus

Klasifikasi virus tidak mengikuti sistem Linnaeus melainkan sistem ICTV (International Comitee on Taxonomy of Viruses = Komite Internasional untuk Taksonomi Virus). Klasifikasi virus terbagi dalam tiga tingkat takson, yaitu famili, genus, dan spesies.

Nama famili virus diakhiri dengan viridae, sedangkan nama genus diakhiri dengan virus. Nama spesies menggunakan bahasa Inggris dan diakhiri dengan virus. Saat ini, jenis virus yang sudah teridentifikasi sekitar dua ribu spesies.

Penyebaran Virus

Virus menunjukkan ciri kehidupan hanya jika berada pada sel organisme sel lain. Sel inang virus berupa bakteri, mikroorganisme eukariot, sel  tumbuhan dan sel hewan serta sel manusia. Virus yang menyerang  tumbuhan  dapat masuk kedalam tumbuhan  lain, terutama  hewan melalui  perantara serangga.  Virus yang  menyerang tumbuhan  atau  hewan  serta manusia dapat masuk  ke  dalam  tubuh hewan atau manusia lain misalnya melalui makanan, minuman, udara, darah, luka dan gigitan.

Jenis-Jenis Virus

Virus Bakteri

Virus bakteri adalah virus yang sel inangnya adalah sel bakteri. Virus bakteri disebut juga bakteriofage atau fage (Latin, phage = memakan). Virus bakteri mengandung materi genetik berupa DNA.

Virus Mikroorganisme Eukariot

Virus mikroorganisme eukariot adalah virus yang sel inangnya berupa mikroorganisme yang tergolong eukariot. Virus ini terutama mengandung RNA. Virus yang menyerang jamur disebut Mycovirus.

Virus Tumbuhan

Virus tumbuhan adalah virus yang sel inangnya adalah sel tumbuhan. Virus tumbuhan sebagian besar mengandung RNA.

Virus Hewan

Virus hewan adalah virus yang sel inangnya adalah sel hewan atau sel manusia. Virus hewan mengandung RNA atau DNA.

Perkembangbiakan Virus

Perkembangbiakkan  virus  sering  juga  disebut  dengan  istilah  replikasi.  Untuk berkembangbiak, virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, sel tumbuhan dan sel manusia. Ada dua macam cara virus menginfeksi bakteri, yaitu secara  litik  dan secara  lisogenik. Pada infeksi  secara lisogenik, virus tidak menghancurkan sel, tetapi berintegrasi dengan DNA sel induk. Dengan demikian, virus akan bertambah banyak pada saat sel inang membelah.

Pada  prinsipnya  cara  perkembangbiakan  virus  pada  hewan  maupun tumbuhan  mirip  dengan yang berlansung pada bakteriofag seperti yang diuraikan berikut ini.

a. Infeksi secara litik melalui fase- fase berikut ini:

1. Fase Absorpsi

Pada fase Absorpsi, fage melekat di bagian tertentu dari dinding sel bakteri dengan serabut ekornya. Daerah perlekatan itu disebut daerah reseptor, daerah ini khas bagi fage sehingga fage jenis lain tidak dapat melekat di tempat tersebut.

2. Fase Penetrasi

Meskipun tidak memilki enzim untuk metabolisme, bakteriofage memiliki enzim lisosom yang berfungsi merusak dinding sel bakteri. Setelah dinding sel bakteri terhidrolisi, maka DNA fage masuk ke dalam sel bakteri

3. Fase Replikasi dan Sintesis

Pada fase ini, fage merusak DNA bakteri dan menggunakannya sebagai bahan untuk replikasi dan sintesis.Pada fase replikasi, fage menyusun dan memperbanyak DNAnya. Pada fase sintesis, fage membentuk selubung- selubung protein (kapsid) baru. Bagian-bagian fage yang terdiri dari kepala, ekor dan serabut ekor telah terbentuk.

4. Fase Perakitan

Komponen- komponen fage akan disusun membentuk fage baru yang lengkap dengan molekul DNA dan kapsidnya

5. Fase Pembebasan atau lisis

Setelah fage dewasa, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga fage yang baru akan keluar. Jumlah virus baru ini dapat mencapai 200 buah. Pembentukkan partikel bakteriofage melalui siklus litik ini memerlukan waktu 20 menit.

b. Infeksi secara lisogenik 

Infeksi secara lisogenik melalui fase- fase berikut ini:

1. Fase Absorpsi dan Infeksi

Pada fase absrpsi dan infeksi peristiwa yang terjadi sam halnya dengan fase absropsi pada infeksi secara litik. Fage menempel di tempat yang tepat yang spesifik pada sel bakteri. 

2. Fase Penetrasi 

Pada  fase  ini,  fage  melepas  enzim  lisozim  sehingga  dinding  sel  bakteri  berlubang. Selanjutnya, DNA fage masuk ke dalam sel bakteri.

3. Fase Penggabungan

DNA  virus  bergabung  dengan  DNA  bakteri  membentuk  profage.  Dalam  bentuk  profage, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya ada satu gen yang selalu aktif. Gen  aktif  berfungsi untuk mengkode protein  reseptor  yang  berfungsi menjaga  agar sebagian gen profage tidak aktif.

4. Fase Replikasi

Saat profage akan bereplikasi, itu artinya DNA fage juga turut bereplikasi. Kemudian ketika bakteri membelah diri, bakteri menghasilkan dua sel anakan yang masing- masing mengandung profage.  DNA  fage  (dalam  profage)  akan  terus  bertambah  banyak  jika  sel  bakteri  terus menerus  membelah.  Bakteri  lisogenik  dapat  diinduksi  untuk  mengaktifkan  profagenya. Pengaktifan ini mengakibatkan terjadinya siklus litik.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url