Ciri-ciri Jamur dan Struktur Tubuh Jamur Yang Perlu Diketahui

Fungi atau Jamur; Ciri-Ciri dan Struktur Tubuh Jamur - Pada artikel kalil ini admin akan berbagi tentang ciri-ciri jamur atau fungi dan struktur tubuh yang dimilikinya. Pembahasan tentang ciri-ciri jamur pada kali ini hanya mengulas seputar ciri-ciri umum jamur sedangkan unruk pembahasan tentang struktur tubuh jamur atau fungi akan diuraikan secara terperinci. Tanpa memperpanjang kata, silahkan simak artikel ini hingga tuntas.

Struktur tubuh Jamur
Struktur Tubuh Jamur (Sumber Campbell)

Ciri-ciri Umum Jamur

a.Organisme eukariotik yang mempunyai ciri-ciri :

  • Mempunyai spora
  • Memproduksi spora
  • Tidak mempunyai klorofil sehingga tidak berfotosintesi
  • Dapat berkembang biak secara seksual dan aseksual
  • Tubuh berfilamen dan dinding sel mengandung kitin, glukan, selulosa dan manna.

b.Heterotrof

  • Saprofit, pengurai sampah organik. 
  • Parasit, merugikan organisme lain
  • Simbiosis, saling menguntungkan

Struktur Tubuh

Tubuh jamur tersusun oleh sel-sel eukariotik yang memiliki dinding sel dari zat kitin.  Bentuk jamur mirip dengan tumbuhan, tetapi jamur tidak memiliki daun dan akar sejati. Struktur tubuh jamur ada yang mikroskopis dan makroskopis. Sel-sel penyusun tubuh jamur mikroskopis berupa rhizoid, stolon, sporangiosfor, sporangium dan sporangiospora.

Rhizoid merupakan bentuk hifa yang menyerupai akar, digunakan untuk menembus substrat dan menyerap makanan, bentu hifa yang berada dipermukaan substrat disebut dengan stolon, bentuk hifa lainnya yag menyerupai tangkai dan terdapat sporangium di ujungnya yaitu sporangiosfor, adapun sporangiospora merupakan spora aseksual Zygomycota yang dimatangkan di dalam kotak spora (sporangium). 

Struktur tubuh ini tergantung dari klasifikasi jamur tersebut. Sedangkan sel-sel penyusun tubuh jamur makroskopis memanjang membentuk benang yang disebut hifa. Hifa merupakan jalinan benang-benang bercabang banyak yang berupa suatu tubulus yang mengandung nucleus (inti) dengan jumlah lebih dari satu (bahkan dapat berjumlah ratusan), yang dilengkapi sitoplasma. Benang-benang atau filamen tersebut hanya terbagi-bagi tak sempurna menjadi sel-sel terpisah oleh dinding-dinding (septum, jamak septa), yang tersebar di seluruh jalinan hifa. Septum membentuk sudut siku-siku terhadap sumbu panjang hifa. Kebanyakan fungi, septum berpori-pori dan memungkinkan aliran sitoplasma dari satu sel ke sel lainnya.

Pada kelompok lain, nucleus tersebar di seluruh masa sitoplasma yang tak terputus berupa suatu struktur senositik (coenocytic). Keseluruhan massa filament disebut miselium. Dalam miselium yang sedang tumbuh cepat pada fungi parasitic, seringkali muncul hifa-hifa yang terspesialisasi yang disebut haustoria. Pada fungi yang merupakan parasit pada tumbuhan, penjuluran-penjuluran pendek itu mempenetrasi sel-sel tumbuhan dan dengan cepat menyerap nutrient apapun yang ada disana

Beberapa hifa dapat terbagi menjadi beberapa sel oleh adanya septaatau dinding pemisah pada tempat-tempat tertentu sepanjang hifa. Adanya septa merupakan salah satu dasar klasifikasi jamur. Macam-macam bentuk hifa jamur adalah sebagai berikut:

a. Hifa aseptat atau hifa tidak bersepta 

Hifa yang tidak mempunyai dinding sekat atau septum. Istilah lain  dari hifa tipe ini adalah soenositik. Hifa tersebut dapat dijumpai dalam subdivisi Zygomycotina misalnya pada Rhizopus oryzae dan Mucor mucedo.

Rhizopus adalah kapang yang tumbuh di roti. Ada tiga macam hifa pada Rhizopus. Stolon adalah filament yang relative tebal, yang tumbuh disepanjang substrat dalam pola yang relative lurus. Rizoid adalah rambut-rambut tipis yang amat bercabang, yang melakukan penetrasi ke dalam interior roti dan menambatkan miselium. Rizoid karena tipis dan memiliki luas permukaan yang besar, sangat efektif dalam menyerap zat-zat terlarut yang terbentuk disepanjang permukaan. Tipe hifa ketiga adalah sporangiofora, yang di puncaknya terdapat sporangium. Masing-masing sporangium menghasilkan ribuan spora. Begitu banyak spora yang dihasilkan dalam satu sporangium, sehingga keseluruhan irisan roti dapat tertutupi oleh pertumbuhan miselium baru dalam waktu beberapa jam saja.

b. Hifa septat uninukleus atau hifa bersepta berinti tunggal

Hifa yang disusun oleh sel-sel berinti tunggal dan memiliki  sekat. Sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang atau sel-sel berisi nucleus tunggal. Pada setiap septum terdapat pori di tengah-tengah yang memungkinkan perpindahan nukelus dan sitoplasma dari satu ruang ke ruang yang lain. Hifa  tipe ini dapat dijumpai misalnya pada Puccinia graminis.

c. Hifa septat multinukleus atau hifa bersepta berinti banyak

Hifa yang disusun oleh sel-sel berinti banyak dan memiliki sekat yang membagi hifa menjadi ruang-ruang, dan setiap ruang memiliki inti sel lebih dari satu. Nectria cinnabarina merupakan  contoh jamur yang memiliki tipe hifa.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url