Mengenal Jenis Zat Aditif Pada Makanan, Manfaat dan Dampaknya

Zat aditif sintetik ini berasal dari bahan-bahan kimia ini terkadang turut dicampurkannya dari bahan-bahan yang sangat tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia seperti halnya formalin yang biasa dipakai untuk mengawetkan benda-benda, seperti mayat atau binatang yang sudah mati. Pemakaian pengawet untuk mengawetkan makanan, seperti bakso, ikan asin, tahu, dan makanan jenis lainya dapat menimbulkan resiko kesehatan. Ada juga jenis pengawet lain yang berbahaya seperti boraks. Dari asalnya,boraks hanya boleh digunakan untuk industri nonpangan, seperti dalam pembuatan gelas, industri kertas, pengawet kayu dan keramik.

Zat tambahan yang terkandung dalam makanan pada masa kini lebih banyak terkandung yang sintetik dari pada yang alami, dan itu jarang sekali kita ketahui jenis dan macamnya serta ukuranya, adapun macam zat dan akibat penyakit yang ditimbulkan akan kita uraikan pada empat jenis zat aditif, diantaranya :

PENGAWET

Formalin :

Formalin adalah sebuah larutan berwarna formaldehida dalam air, digunakan terutama sebagai pengawet spesimen jaringan atau mayat. Formalin digunakan untuk mengawetkan jaringan sehingga dapat diproses dan diperiksa di bawah mikroskop oleh seorang ahli patologi. Efek samping penggunaan formalin dalam makanan adalah : kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung, dan merusak sistem syaraf.

Boraks 

Boraks berasal dari bahasa arab yaitu BOURAQ yang berarti kristal lunak yang mengandung unsur-unsur boron, berwarna dan larut dalam air. Boraks merupakan kristal lunak dengan nama kimia Natrium Tetrabonat (Na2.B4O7.10H2O). Boraks mempunyai nama lain natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat yang seharusnya hanya digunakan dalam industri non pangan. Efek samping penggunaan boraks dalam makanan adalah : mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati.

Natamysin

Natamycin adalah bahan pengawet yang tidak aman bila dikonsumsi walaupun bahan pengawet ini juga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganismedalam makana/minuman. Di dalam tubuh, natamysin ini juga bersifat toksin/racun sehingga bahan pengawet ini dilarang untuk dicampurkan ke dalam produk makanan/minuman baik sedikit maupun banyak. Efek samping penggunaan bahan ini adalah: mual, muntah, tidak nafsu makan, diare, dan perlukaan kulit.

Kalium asetat

Kalium asetat merupakan jenis pengawet sintetis yang juga tidak aman bila dikonsumsi. Memang kalium asetat ini dapat mengawetkan makanan/minuman. Akan tetapi, kalium asetat juga merupakan racun bila masuk ke dalam tubuh. Untuk memperoleh rasa asam, makanan/minuman umumnya ditambahi pengawet ini. Efek samping penggunaan bahan ini adalah : kerusakan fungsi ginjal.

Nitrit dan Nitrat 

Boyd (1982), menyatakan bahwa nitrit berasal dari proses reduksi nitrat oleh bakteri dalam kondisi anaerob di dalam air. Sedangkan menurut Wedemeyer (1996) dalam Kristianingsih (2003). nitrit dapat menyebabkan fungsi hemoglobin dalam transportasi oksigen terganggu dimana hemoglobin akan diubah menjadimethemoglobin yang mempunyai kemampuan yang rendah dalam mentranspor oksigen. Selain itu nitrit bersama dengan gugus amin dari asam amino dapat membentuk nitrosoamin yang diduga kuat sebagai penyebab utama penyakit kanker. Efek samping penggunaan bahan ini adalah : keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, sulit bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.

Kalsium benzoate efek samping memicu terjadinya serangan asma.
Sulfur dioksida efek samping perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, kanker dan alergi.
Kasium dan natrium propionate : penggunaan melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.
Natrium metasulfat : alergi pada kulit.


PEWARNA

Bahan pewarna secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu benda berwarna yang memiliki afinitas kimia terhadap benda yang diwarnainya. Bahan pewarna pada umumnya memiliki bentuk cair dan larut di air. Pada berbagai situasi, proses pewarnaan menggunakan mordant untuk meningkatkan kemampuan menempel bahan pewarna. Adapun bahan pewarna yang sering digunakan adalah :

  1. Rodhamin B (pewarna tekstil) : kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru, tenggorokan, hidung, dan usus.
  2. Tartazine : meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.
  3. Sunset yellow : menyebabkan kerusakan krusakan kromosom.
  4. Ponceau 4r : anemia dan kepekatan pada hemoglobin.
  5. Carmoisine : (merah) menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.

PEMANIS

Pemanis buatan sifatnya tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia sehingga tidak berfungsi sebagai sumber energi. Pemanis buatan memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi dibandingkan pemanis alami. Garam-garam siklamat memiliki kemanisan 30 kali lebih tinggi dibandingkan kemanisan sukrosa. Namun, kemanisan kemanisan garam natrium dan kalsium dari sakarin memiliki kemanisan 800 kali dibadingkan dengan kemanisan sukrosa 10%. 

  1. Siklamat : kanker (karsinogenik).
  2. Sakarin : infeksi dan kanker kantong kemih.
  3. Aspartam : gangguan saraf dan tumor otak.
  4. Semua pemanis buatan : mutagenetik.

PENYEDAP RASA

Mononatrium glutamat dan monosodium glutamat (MSG) : kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url