Mengenal Fungsi Usus Halus dan Bagian-Bagian Usus Halus

Fungsi Usus Halus atau Intestinum dan Bagian-Bagiannya - Pada artikel kali ini admin kan membahas seputar sistem pencernaan pada manusia khususnya berhubungan dengan Struktur dan fungsi Usus halus. Untuk lebih jelasnya simak artikel ini sampai selesai. 

PEMBAGIAN USUS HALUS

Usus Halus dibagi atas beberapa bagian yaitu;

a. Duodenum (usus dua belas jari)

Duodenum (usus dua belas jari) panjangnya ± 25 cm, merupakan bagian pertama dari usus halus. Dalam bagian ini kimus dari lambung bercampur dengan getah-getah pencernaan dari pankreas, hati, dan kandung empedu serta dari sel-sel kelenjar dinding usus halus itu sendiri.

b. Jejunum (usus kosong)

Jejunum (usus kosong) panjangnya ±7m. Pada bagian ini makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus, sehingga makanan semakin halus dan encer.

c. Ileum (usus penyerapan)

Ileum (usus penyerapan)panjangnya ± 1m. Berfungsi dalam penyerapan nutrisi-nutrisi.

Perhatikan struktur usus halus pada gambar dibawah ini;

struktur usus halus (Campbell dkk, 2011)
Struktur usus halus (Campbell dkk, 2011)

FUNGSI USUSU HALUS

  1. Mencerna zat makro yakni protein, karbohidrat, dan lemak, proses ini dibantu oleh enzim-seperti tripsin untuk protein, lipase untuk lemak dan amilase untuk mencerna karbohidrat.
  2. Menyerap zat makro, usus halus pada bagian dalam memiliki permukaan yang luas sehingga memungkinkan untuk menyerap zat yang berukuran besar. 
  3. Menyerap vitamin dan mineral
  4. Menyerap air
  5. Menyerap elektrolit. melalui mekanisme transpor aktif dan difusi.  jenis elektrolit yakni klorida (Cl-), natrium (Na+), dan kalsium (Ca2+).

Peran getah pencernaan di usus halus

Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi yang melibatkan berbagai enzim dari kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus yang menghasilkan getah pencernaan. Getah pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.

1. Cairan Empedu

Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan tidak mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung  mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan  makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan berikut.

1) Air

Air berguna sebagai pelarut utama.

2) Mucin

Mucinberguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi iritasi pada dinding usus.

3) Garam empedu

Garam empedu mengandung natrium karbonat yang  mengakibatkan empedu bersifat alkali. Garam empedu  berfungsi sebagai pengemulsi yang membantu dalam digesti dan absorbsi lipid. Empedu disimpan dan dikonsentrasikan di dalam kandung empedu (gallbladder)

Empedu disekresikan oleh organ hati. Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar dalam tubuh  yang beratnya ± 2 kg.

Fungsi hati dalam sistem pencernaan

  1. Pembentuk empedu
  2. Metabolisme karbohidrat- Hati berperan penting dalam mempertahankan kadar gula darah secara normal. Jika kadar gula darah rendah, hati memecah glikogen menjadi glukosa dan mengalirkanya ke dalam darah. Hati juga dapat mengubah asam amino dan asam laktat menjadi glukosa, fruktosa dan galaktosa menjadi glukosa. Jika kadar gula tinggi hati akan mengubah glukosa menjadi glikogen dan trigleserida untuk disimpan.
  3. Metabolisme Lemak - Sel-sel hati menyimpan beberapa trigliserida, memecah asam lemak untuk menghasilkan ATP, mensinteis kolesterol untuk membuat garam empedu.
  4. Metabolisme protein - Sel-sel hati menghilangkan gugus amino dan NH2 dari asam amino sehingga asam amino dapat digunakan untuk menghasilkan ATP atau diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Zat sisa berupa amonia (NH3) yang bersifat racun diubah menjadi urea yang tidak beracun dan dikeluarkan bersama urin. Sel-sel hati juga mensintesis protein plasma, albumin, protrombin dan fobrinogen.
  5. Memproses obat-obatan dan hormon - Hati dapat menghilangkan zat-zat beracun seperti alkohol, atau mengekskresikan obat-obatan ke dalam empedu. Hati juga dapat mengekskresikan hormon-hormon tiroid, misalnya hormon estrogen dan aldosteron.
  6. Ekskresi bilirubin - Bilirubin (perombrakan sel-sel darah merah yang telah tua) diserap oleh hati dari darah dan diekskresikan ke dalam empedu. Sebagian besar bilirubin dimetabolisme oleh bakteri di dalam usus halus dan dikeluarkan beserta feses (tinja).
  7. Sintesis garam-garam empedu - Garam-garam empedu diperlukan di dalam usus halus untuk mengemulsikan dan menyerap lemak, kolesterol, dan lipoprotein.
  8. Penyimpanan - Selain menyimpan glikogen, hati juga menyimpan beberapa vitamin (A, B12, D, E, dan K) dan mineral (besi dan tembaga). Vitamin dan mineral tersebut dikeluarkan oleh tubuh ketika tubuh membutuhkanya.

2. Getah Pankreas

Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini berperan sebagai kelenjar eksokrin yang  menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon  insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh sel -sel berbentuk pulau- pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini   berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan  mencegah diabetes melitus. Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk ke usus halus. Dalam pankreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu  dalam pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan protein, dan amilase membantu dalam pemecahan pati.

3. Getah Usus

Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang  mampu menghasilkan getah usus. Getah usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.

  1. Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
  2. Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltosa menjadi dua molekul glukosa.
  3. Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
  4. Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan peptida menjadi asam amino.

PROSES ABSORBSI USUS HALUS

Lipatan-lipatan besar dalam pelapis usus memiliki penjuluran-penjuluran serupa jari yang disebut vili (tunggal vilus). Setiap sel epitel vilus memiliki banyak tonjolan-tonjolan mikroskopik, atau mikrovili, pada permukaan ujungnya. Mikrovili yang bersisi-sisian dan berjumlah banyak membuat epitelium usus terlihat seperti sikat sehingga dinamai tepi sikat (brush border). Area permukaan yang sangat luas karena adanya mikrovili untuk meningkatkan kapasitas total untuk absorbsi nutrien.

Bergantung pada jenis nutrien, transfor melewati sel-sel epitel dapat berssifat pasif atau aktif. Gula fruktosa, misalnya, bergerak melalui difusi yang terfasilitasi menuruni gradien konsentrasinya dari lumen usus halus ke dalam sel-sel epitel. Dari situ friktosa meninggalkan sel-sel basal dan diserap ke dalam pembuluh-pembuluh darah mikroskopik atau kapiler-kapiler pada bagian tengah dari masing-masing vilus. Nutrien-nutrien yang lain, termasuk asam amino, peptida kecil, vitamin dan sebagian besar molekul gkukosa dipompa melawan gradien konsentrasi oleh sel-sel epitel vilus. Transfpor aktif ini memungkinkan jauh lebih banyak absorbsi nutrien dari pada difusi pasif. Walaupun kebanyakan nutrien setelah di serap di usus halus akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah, beberapa produk digesti lemak (trigliserida) melalui jalur yang berbeda.

Setelah diserap oleh sel-sel epitel, asam lemak dan monogliserida menjadi trigleserida kemudian diselubungi dengan fosfolipid, kolesterol dan protein membentuk globula-globula yang larut dalam air, disebut kilomikron. Globula-glaobula ini terlalu besar untuk melintasi membran kapiler, sehingga ditransfor ke dalam lakteal. Lakteal adalah bagian dari sistem limfatik vertebrata, yang merupakan pembuluh yang terisi oleh cairan jernih disebut limfe. Dimulai dari lakteal, limfe yang mengandung kilomikron mengalir ke dalam pembuluh sistem linfa yang lebih besar dan akhirnya masuk ke dalam vena besar yang mengembalikan darah ke jantung.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url