Eubacteria: Pengertian, Ciri dan Struktur Eubacteria

Eubacteria, Ciri-ciri eubacteria

Pengertian Eubacteria, Ciri-Ciri Eubacteria dan Struktur Eubacteria - Pada artikel kali admin akan mengulas tentang Eubacteria yakni berhubungan dengan pengertian, ciri-ciri dan struktur eubacteria. Untuk lebih jelasnya silahkan simak pada artikel ini sampai selesai.

PENGERTIAN

Eubacteria adalah bakteri yang memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan. Eubacteria meliputi sebagian besar jenis bakteri yang dapat hidup dimanapun baik secara saprolea, parasite maupun simbiosis mutualisme.

CIRI-CIRI EUBACTERIA 

Pada bagian atas artikel ini sudah membahas tentang pengertian Eubacteria, pada bagian ini akan membahas tentang ciri-ciri eubacteria. Adapun ciri-ciri eubacteria adalah;

  1. Mikroorganisme dengan rata-rata panjang 2 – 3 μm, lebar 1 – 2  μm, dan diameter 1 mikron;
  2. Bersifat uniseluler, hidup secara sendiri-sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni);
  3. Bentuk sel relatif tetap karena dinding sel tersusun atas peptidoglikan;
  4. Mampu membentuk endospora yaitu spora berdinding tebal yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk;
  5. Struktur tubuh tersusun atas kapsul, dinding sel, membran plasma, sitoplasma, DNA, mesosom, ribosom, dan plasmid;
  6. Reproduksi terjadi secara aseksual dan seksual, secara aseksual melalui pembelahan biner dan seksual meliputi konjugasi, transformasi, dan transduksi. 

STRUKTUR SEL EUBACTERIA

Sebagian besar bakteri memliki lapisan pembukus sel, berupa membrane plasma, dinding sel yang mengandung protein dan polisakarida. Secara umum struktur bakteri dibagi menjadi 2 yaitu struktur luar dan struktur dalam.

Struktur Luar Terdiri dari :

Flagel

Flagel merupakan alat gerak dari bakteri. Bakteri dapat bergerak kemana – mana dengan menggunakan flagel (dari kata Flagelum, yang bearti bulu cambuk). Flagel tersusun seperti rambut dan tersusun atas senyawa protein yang bernama flagelin. Jumlah dan letak flagela dijadikan salah satu dasar penggolongan bakteri. 

Pili atau Fimbriae

Pili merupakan benang-benang halus yang keluar atau menonjol dari dinding sel, dan hanya ditemukan pada bakteri berbebntuk gram negative. Pili termasuk golongan protein yang disebut lektin, yang melekat pada residu gula yang khusus pada polisakarida permukaan sel.

Kapsula atau lender

Kapsula atau lender merupakan menyelubungi dinding sel seluruh bakteri. Bila lapisan lender cukup tebal maka bungkus disebut kapsula. Lapisan lender terdiri atas karbohidrat. Kapsula berfungsi untuk melindungi sel terhadap kehadiran factor luar yang tidak menguntungkan, sedangkan bagi manusia digunakan untuk identifikasi.

Dinding sel 

Dinding sel berfungsi memberikan bentuk tertentu pada bakteri, untuk mengatur keluar masuknya zat kimia, serta memegang peranan dalam pembelahan sel. Dinding sel bakteri sangat tipis, sifatnya elastis terletak diantara kapsula dan membrane sitoplasma dengan susunan kimia kompleks. Struktur dinding sel bakteri Gram positif dan Gram Negatif mempunyai perbedaan. 

Dinding sel bakteri gram negative merupakan struktur berlapis, sedangkan bakteri gram positif mempunyai 1 lapis yang tebal. Meskipun struktur berbeda, susunan kimia dari dinding sel kedua kelompok itu tidak menunjukan perbedaan yang mencolok. Bagian dinding sel yang memberikan sifat kaku dinamakan Peptidoglikan (Terdiri dari murien mukopeptida ).

Dinding sel bakteri Gram positif : Bakteri gram positif memiliki kandungan peptidoglikan yang tinggi dibandingkan bakteri gram negative; pada bakteri Gram positif polimer dapat mencapai 50% sedangkan gram negative hanya sekitar 10 %.

Dinding Sel Bakteri Gram Negatif : Dinding sel bakteri gram negative lebih kompleks dibandingkn bakteri gram positif. Perbedaan utamanya adalah lapisan mebran luar yang meliputi peptidoglikan. Kehadiran membrane ini dapat menyebabkan dinding sel bakteri gram negative kaya akan lipid.

Struktur dalam terdiri dari

Membran sitoplasma

Membran sitoplasma tersusun atas senyawa protein, lipida, serta asam nukleat. Membrane sitoplasma yang terdiri dari protein ini mudah sekali menghisap warna yang bersifat alkalis.

Protoplasma

Protoplasma terdiri dari membrane sitoplasma beserta komponen-komponen seluler yang ada didalamnya . Protoplasma berisi sel yang disebut juga sitoplasma atau  plasma sel. Protoplasma merupakan koloid yang mengandung karbohidrat, protein, enzim, belerang, kalsium, karbonat dan volutin yaitu suatu zat yang banyak mengandung asam ribunukleat yang mudah menghisap zat warna tertentu yang bersifat basa.

Inti atau Nukleus

Nukeleus merupakan lokasi utama bahan genetic, dan berfungsi sebagai pusat pengendalian sel. Bakteri mempunyai inti yang terdiri atas AND (Asam deoksiribonukleat) dan ARN (Asam Ribonukleat )

Granula dan Vakuola Gas

Pada umumnya bakteri memiliki granula-granula yang berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan atau senyawa-senyawa lain yang dihasilkannya, misalnya Thiospirilium  yang menghasilkan butir-butir belerang. Vakuola gas hanya terdapat pada pada bakteri-bakteri fotosintetik yang hidup di air. 

DNA 

Bakteri memiliki dua macam DNA yaitu DNA kromosom dan DNA nonkromosom (plasmid) DNA Kromosom merupakan materi genetic yang menentukan sebagian besar sifat metabolism bakteri sedangkan DNA nonkromosom (plasmid) hanya menentukan sifat-sifat tertentu, misalnya sifat pathogen, sifat fertilitas (kemampuan reproduksi  seksual) dan sifat kekebalan  terhadap suatu antibiotic.

Ribosom

Ribosom merupakan organel-organel kecil yang tersebar di dalam sitoplasma dan berfungsi sebagai sintetis protein. Ribosom tersusun dari senyawa-senyawa protein RNA.

Membran plasma

Membran plasma tersusun dari senyawa fosfolipid dan protein yang bersifat selektif permeable (dapat dilewati oleh zat- zat tertentu). Membran plasma berfungsi membungkus sitoplasma dan mengatur pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat diluar sel.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url