Sejarah Archae : Pengelompokan Achae Berdasarkan Pendekatan Sekuen Gen

Sejarah Archae - Pada awalnya Archaea merupakan salah anggota dari dunia prokariota yang mempunyai ciri belum mempunyai pembagian ruang (kompartemensasi) yang jelas diantara komponen-komponen selnya. Sehingga semua komponen selnya, termasuk bahan genetiknya terletak di dalam membran sitoplasma (Yuwono 2005).

Sebagian besar Archaea tidak berbeda nyata ketika diamati menggunakan mikroskop cahaya, bahkan dengan resolusi paling tinggi sekalipun. Padahal secara biokimia dan genetik mereka berbeda dari bakteri yang sebenarnya.

Perkembangan penelitian selanjutnya diketahui bahwa organisme ini memiliki sifat molekular yang lebih mirip dengan Eukariot. Pada tahun 1990 peneliti dari Universitas Illinois,  Dr. Carl Woese dan koleganya dapat membuktikan bahwa Archaea memiliki perbedaan yang mendasar dengan bakteri dan eukaria. Sehingga dia memisahkan Archaea ke dalam domain tersendiri yaitu Archaea. Pemisahan ini berdasarkan pendekatan sekuen gen penyandi 16S rRNA yang bersifat universal bagi seluruh organisme.

Atas dasar penelitiannya tersebut, woese mengajukan bahwa kehidupan dibagi menjadi 3 domain, yaitu Bacteria, Eukarya, dan Archaea (Woese, et. al. 1990). Beberapa anggota Archaea diketahui merupakan organisme penghuni lingkungan paling ekstrim di bumi. Diantaranya  hidup di dekat kantung-kantung gas di dasar mata air panas atau bahkan pada air dengan kadar garam/asam yang sangat tinggi.

Beberapa Archaea juga ditemukan pada saluran pencernaan sapi, rayap. Mereka juga dapat hidup pada lumpur di dasar laut tanpa ada oksigen sekalipun. Namun saat ini telah ditemukan beberapa Archaea yang juga hidup pada kondisi normal seperti bakteri kebanyakan.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url