Menjelaskan Dampak Penerapan Bioteknologi Dalam Kehidupan
Menjelaskan Dampak Penerapan Bioteknologi Dalam Kehidupan - Penerapan biteknologi dalam menunjang segala kativitas kehidupan manusia memberikan manfaat yang sangat tidak dapat dihitung, namun disamping manfaat yang diberikan penerapan bioteknologi juga memberikan dalam dalam kehidupan sehari-hari. Dampak tersebut baik dari dampak positif maupun negatif. Pada artikel kali ini admin akan berbagi tentang dampak penggunaan bioteknologi.
Dampak Positif
Bidang pertanian
Meningkatkan produksi pangan misalnya dengan menciptakan kultivar unggul seperti tanaman padi tahan wereng, kapas tahan hama sehingga dapat meningkatkan hasil panen.
Bidang Kedokteran
Aplikasi bioteknologi dalam bidang kesehatan dan pengobatan telah mandatangkan manfaat antara lain:
- Memproduksi obat-obatan terhadap penyakit infeksi (antibiotik) seperti; penisilin, streptomysin.
- Memproduksi vaksin untuk pencegahan jenis penyakit tertentu sesuai dengan jenis vaksinnya seperti; polio, cacar, hepatitis-B, dan TBC. Selain pada manusia, vaksin juga digunakan untuk melindungi ternak (ayam dan sapi) dari serangan berbagai penyakit menular.
- Memproduksi zat kebal (Antibodi monoclonal) untuk diagnosis penyakit, penelitian dan terapi.
- Dapat memproduksi hormon Insulin untuk terapi penderita kencing manis.
Dampak negatif
Pada umumnya, bioteknologi memberikan manfaat. Akan tetapi, tidak selamanya hasil bioteknologi selalu menguntungkan. Beberapa dampak negatif bioteknologi yaitu:
1. Mengancam kelestarian alam
2. Jagung hasil rekayasa genetik dapat membunuh ulat yang tidak berbahaya.
Selain membunuh hama penyakit, tanaman transgenik juga dapat membunuh hama yang tidak merusak tanaman. Serbuk sari tanam an jagung transgeni dapat membunuh ulat kupu-kupu Monarch, meskipun ulat tersebut tidak merusak tanaman jagung. Bahkan, racun tanaman tersebut dapat masuk ke dalam tanah dan dapat merugikan organisme di dalamnya.
3. Tanaman rekayasa genetika dapat membahayakan burung.
Organisme lain yang terkena dampak adanya tanaman transgenik adalah burung, baik burung pemakan biji tanaman maupun burung pemakan serangga. Racun yang ada pada tanaman transgenik akan masuk ke dalam tubuh serangga pemakan tanaman tersebut. Apabila burung memangsa serangga tersebut, maka burung juga akan membawa racun dari tanaman transgenik.
4. Agen penyerbuk dapat menyebarkan gen-gen rekayasa genetika
Lebah, angin, dan beberapa serangga penyerbuk berperan dalam memindahkan serbuk sari suatu tanaman ke tanaman yang lain. Jika serbuk sari dari tanaman hasil rekayasa genetika menyebar pada tanaman biasa (bukan hasil rekayasa genetika), maka gen-gen rekayasa genetika dapat pula menyebar pada tanaman yang lain.
5. Rekayasa genetika dapat menghasilkan gulma-gulma super
Gen-gen hasil rekayasa genetika yang digunakan sebagai herbisida dapat berpindah pada gulma. Seiring berjalannya waktu, gulma tersebut akan dapat menyesuaikan diri terhadap racun tanaman. Akibatnya, gulma menjadi semakin tahan terhadap racun herbisida tersebut dan menghasilkan gulma-gulma super.
6. Mengancam kesehatan
Selain faktor lingkungan, dampak bioteknologi juga berpengaruh pada kesehatan masyarakat, antara lain:
1. Kedelai transgenik dapat menyebabkan gangguan kesehatan
Pada tahun 1990-an, rekayasa genetika dapat menghasilkan kedelai transgenik yang mengandung gen kacang Brasil. Akan tetapi, beberapa orang yang mengonsumsi kedelai tersebut menunjukkan alergi atau reaksi yang buruk.
2. Makanan dari bahan kentang dapat mengganggu kesehatan
Meskipun kentang yang mengandung sedikit pati (lebih sedikit menyerap minyak goreng dan dikatakan makanan sehat) dapat dihasilkan melalui rekayasa genetika, hal ini tetap membuat para ahli khawatir dan menganggap makanan-makanan sehat yang lain lebih aman dikonsumsi.
3. Gen rekayasa genetika dapat menimbulkan masalah tulang
Tikus, hewan, dan ayam merupakan hewan yang digunakan untuk menguji makanan hasil rekayasa genetika sebelum dikonsumsi manusia. Para ahli menguji kentang transgenik pada tikus dan ternyata membahayakan organ-organ dalam tikus. Selain itu, masuknya gen rekayasa genetika dalam tubuh babi menyebabkan adanya masalah pada tulang.