Menjelaskan Contoh Produk Bioteknologi di Bidang Peternakan
Menjelaskan Contoh Produk Bioteknologi di Bidang Peternakan - Penerapan bioteknologi dibidang peternakan dilakukan dengan dikembangkannya hewan transgenik melalui metode atau teknik rekayasa genetik. Hewan transgenik merupakan hewan yang mengandung sisipan gen lain atau gen asing di dalam genomnya. Proses penyisipan ini menyebabkan terjadinya perubahan fenotipe yang bersifat menyeluru maupun secara parsial.
Pengembangan hewan transgenik memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi dalam proses pengembangan hewan yang dilibatkan di laboratorium memberikan dampak negatif terhadap hewan yang dilibatkan.
Contoh hewan transgenik adalah sebagai berikut;
Ayam Transgenik
Telur ayam sebagai sumber protein dengan kualitas yang tinggi. Untuk pemenuhan kebutuhan protein oleh tubuh manusia, ada beberapa orang yang menghindar dari sumber protein yang terkandung dalam telur ayam karena sumber protein ini mengandung kolesterol yang tinggi.
Untuk menjawab masalah ini, maka dikembangkan teknologi rekayasa genetika untuk menghasilkan ayam transgenik. Ayam transgenik ini dibuat dengan cara memodifikasi gen yang terdapat pada ayam yang bertanggung jawab pada pembentukan koleterol yang terkandung dalam telut. Akibatnya dihasilkan telur yang dengan kandungan kolesterol yang rendah.
Sapi Transgenika.
b.Sapi Tahan Penyakit
Pengembangan sapi menjadi sapi transgenik yang tahan terhadap penyakit mastitis. Penyakit mastitis merupak jenis penyakit pembengkakan pada kelenjar susu yang disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Pengembangan sapi transgenik dilakukan dengan cara peneliti menciptakan sapi transgenik yang memngandung gen dari bakteri Staphylococcus simulans. Bakteri ini akan menghasilkan enzim lysostaphin yang mampu membunuh bakteri Staphylococcus aureus. Dengan demikian akan dihasilkan sapi yang tahan terhadap penyakit mastitis.
b. Sapi Perah
Sapi perah dihasilkan melalui proses teknologi DNA rekombinan dengan menyisipkan gen laktoferin pada manusia yang mampu menghasilkan HLF (Human Lactoferrin) pada sapi perah. Proses penyisipan ini menghasilkan sapi yang memiliki kemampuan dalam produksi susu dengan kandungan laktoferin. Kandungan laktoferin berperan dalam pengaturan kandungan zat besi yang terdapat dalam susu.
c. Bovin Somatotropin (BST)
Bovin Somatotropin (BST) merupakan hormon peptida yang diproduksi kelenjar pituitari sapi. Hormon ini diguanakan untuk mengatur proses metabolisme. Pada produksi sapi transgenik hormon ini digunakan untuk meningkatkan produksi daging dan susu sapi.Peningkatan produksi susu sapi dilakukan dengan menyisipkan gen Somatotropin sapi pada plasmid bakteri Echerichia Coli untuk menghasilkan BST. JIka BST ditambahkan pada makan sapi maka dapat meningkatkan produksi daging dan susu sapi hingga 8,3 - 21,8 %.