Memahami Partikel Penyusun Benda dan Makhluk Hidup
Partikel Penyusun Benda dan Makhluk Hidup - Partikel merupakan bagian terkecil dari suatu materi yang masih memiliki sifat materi itu. Partikel memiliki bentuk atom, molekul, dan ion. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsurnya. Pada tubuh makhluk hidup tersusun dari milyaran atom-atom. Atom-atom tersebut berikatan antara satu sama lain yang membentuk molekul. Molekul adalah gabungan antara dua atau lebih atom-atom melalui ikatan kimia tertentu. Susunan molekul dapat membentuk suatu struktur tertentu, misalnya tulang, yang tersusun dari kalsium (Ca), fosfor (P), dan oksigen (O).
Selain terdapat pada makhluk hidup, pada benda mati seperti kayu, plastik, air, udara, kain, dan benda-benda yang lain, merupakan zat kimia yang tersusun dari senyawa-senyawa tertentu. Dalam senyawa, memiliki susunan molekul-molekul yang tertata sedemikian rupa sehingga memberikan sifat-sifat tertentu. Misalnya, pada plastik mempunyai sifat lentur, sifat ini terjadi karena plastik memiliki molekul dengan struktur rantai yang panjang dan diantara rantai molekul terdapat rongga.
Molekul memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga tidak dapat diamati dengan mata telanjang dan bahkan tidak dapat diamati dengan menggunakan mikroskop biasa.
Salah satu cara sederhana untuk mengetahui materi yang ada memiliki kandungan zat yang berbeda pada suatu benda atau makhluk hidup yakni dengan melakukan pembakaran pada benda yang akan diamati. Benda-benda jika dibakar dapat menghasilkan bau yang berbeda-beda, hal ini terjadi karena benda dibakar akan menyebabkan zat-zat yang terkandung di dalamnya mengalami perubahan menjadi zat lain. Terbentuknya zat baru antara lain dapat ditandai dengan terbentuknya warna dan bau yang berbeda.
Sifat suatu materi yang berbeda dapat disebabkan oleh perbedaan susunan molekul-molekul dalam materi tersebut, sebagai contoh kayu yang dibuat menjadi pensil dan pati dalam umbi kentang. Contoh umbi ketela pohon, talas, dan beras memiliki kandungan pati atau amilum yang dapat dikonsumsi dapat dikonsumsi manusia dan merupakan sumber energi. Pati tersusun dari molekul-molekul yang berntai panjang dan tiap rantai panjang memiliki unit molekul yang lebih sederhana yang disebut dengan glukosa. Antara glukosa yang satu dengan yang lain dihubungkan ikatan glikosida. Perhatikan gambar dibawah ini perbedaan struktur senyawa selulosa dan amilum (a. amilum pada kentang dan b. selulosa pada kayu). (Sumber Buku IPA Kemendikbud)
Molekul glukosa penyusun amilum tersusun dari atom C, H, dan O dengan perbandingan tertentu. Kayu yang digunakan untuk membuat pensil tersusun atas molekul selulosa yang memiliki rantai panjang. Molekul panjang tersebut terdiri atas molekul-molekul glukosa yang sama seperti pada pati.
Pada molekul selulosa dan pati (amilum) mempunyai molekul penyusun yang sama yaitu glukosa. Perbedaan kedua molekul (selulosa dan pati) tersebut terletak pada jenis ikatan yang menghubungkan antara molekul glukosa. Pada amilum, unit-unit glukosa dihubungkan melalui ikatan α-1,4 glikosida sedangkan pada selulosa, unit-unit glukosa dihubungkan melalui ikatan β-1,4 glikosida.
Selulosa merupakan zat yang keras yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia seangkan amilum dapat dicerna dan digunakan sebagai bahan makanan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan pada benda dapat ditentukan dengan jumlah dan jenis atom-atom penyusun molekul, serta pola susunan dan jenis ikatan antarmolekul penyusun zat.