Memahami Klasifikasi Tumbuhan Lumut dan Manfaatnya

Klasifikasi Tumbuhan Lumut dan Manfaatnya - Pada artikel sebelumnya telah dijelaskan tentang pengertian lumut, ciri-ciri dan sistem reproduksi pada lumut. Pada artikel kali ini, admin akan membahas tentang klasifikasi tumbuhan Lumut dan manfaatnya. Untuk lebih jelasnya silahkan baca pada artikel dibawah ini.

Klasifikasi Tumbuhan Lumut

Pada umumnya dikenal tiga kelas tumbuhan lumut, yaitu Bryopsida (lumut daun), Hepaticopsida (lumut hati), Anthoceropsida (lumut tanduk).

Lumut Hati (Hepaticopsida)

Berbentuk seperti lembaran daun (lobus). Pada permukaan bawah lobus terdapat rizoid. Rizoidnya tidak bercabang dan terdapat di bawah tangkai atau talusnya. Umumnya hidup di tebing-tebing yang lembab. Contoh: Marchantia polymorpha, Riccia frostii, dan Ricciocarpus natans. Perhatikan gambar lumut Marchantia polymorpha dibawah ini (Sumber Campbell Jilid 9, 2011).

Lumut daun (Bryopsida).

Banyak ditemukan di tempat yang basah atau lembab, berbatang semu, dan terdapat daun yang bersusun spiral. Pada pangkal batang terdapat rizoid yang bercabang dan bersekat dan berfungsi sebagai akar. Contoh: Polytrichum juniperinum, Sphagnum fimbriantum, Pogonatum cirrhatum. 

Lumut tanduk (Anthocerotopsida). 

Memiliki sporofit yang membentuk kapsul memanjang mirip seperti tanduk hewan. Lumut tersebut biasanya hidup di daerah sepanjang aliran sungai, danau, atau selokan. Contoh: Phaeoceros Ieavis dan Anthoceros sporophytes

Manfaat Lumut dalam Kehidupan

Tumbuhan lumut tidak berperan langsung dalam kehidupan manusia, tetapi ada spesies tertentu yang dimanfaatkan oleh penduduk untuk mengobati hepatitis, yaitu Marchantia polymorpha. Selain itu jenis - jenis lumut gambut dari genus Sphagnum dapat digunakan sebagai pembalut atau pengganti kapas.

Tumbuhan lumut juga memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan. Disebut merugikan karena lumut kadang tumbuh di tempat yang tidak diinginkan oleh manusia, misalnya di tembok-tembok yang lembab, sehingga bisa merusak tembok bangunan. 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url