Memahami 14 Adab Tidur Umat Muslim Sesuai Anjuran Rasululllah SAW
Ada 14 Adab Tidur Umat Muslim Sesuai Anjuran Rasululllah SAW - Sebagai umat muslim, tentu berkeinginan agar setiap aktivitas yang dilakukan bernilai ibadah. Tidur merupakan salah satu aktivitas yag dapat bernilai ibadah jika sesui dengan tuntunan bagi umat muslim. Berikut ini akan berbagi informasi tentang Adab Tidur Dalam Islam.
Tidur Sebagai Tanda Kekuasaan Allah
Allah berfirman;
وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
Artinya, "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan" (QS. Ar-Rumm; 23).
Tafsir QS. Ar-Rumm; 23 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir/Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah.
23. Dan di antara ayat-ayat Allah SWT atau dalil-dalil kekuasaanNya adalah tidur kalian di malam hari untuk beristirahat dan usaha kalian (pencarian kalian) untuk mendapat rejeki dan penghidupan di siang hari. Sesungguhnya dalam hal itu ada dalil-dalil yang jelas atas adanya kebangkitan bagi kaum yang mau mendengarkan nasehat dengan merenungi dan memikirkannya.
An-Nafahat Al-Makkiyah/Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
23. Apa yang disebutkan dalam ayat tersebut adalah dalil yang menunjukkan kasih sayang Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan sempurnanya hikmah-Nya, karena hikmah-Nya menghendaki agar manusia diam pada waktu tertentu untuk beristirahat dan bertebaran lagi pada waktu yang lain untuk maslahat agama dan dunia mereka, dan hal itu tidaklah sempurna kecuali dengan adanya pergantian malam dan siang. Zat yang sendiri mengatur itu Dialah yang berhak diibadahi.
Allah berfirman;
لّٰٱللَّهُ يَتَوَفَّى ٱلْأَنفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَٱلَّتِى لَمْ تَمُتْ فِى مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ ٱلَّتِى قَضَىٰ عَلَيْهَا ٱلْمَوْتَ وَيُرْسِلُ ٱلْأُخْرَىٰٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya: “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir”, (QS. Az-Zumar ayat 42).
Tafsir QS. Az-Zumar ayat 42Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah.
42. Allah menggenggam ruh-ruh sesudah ajal mereka, Allah mematikan jiwa-jiwa yang masih hidup ketika mereka tidur. Allah menahan ruh orang-orang yang telah Dia tetapkan kematiannya, Dia tidak mengembalikan ruh itu kepada jasadnya. Allah akan menempatkannya dalam kenikmatan atau siksa. Allah juga meletakkan ruh orang-orang yang tertidur kembali ke jasadnya agar manusia dapat terbangun lagi dan sadar kembali. Jiwa dan ruh adalah satu kesatuan dalam pendapat kebanyakan ulama’ dan berbeda dalam pandangan beberapa ulama. Makna dari kematian ketika tidur adalah pengembalian ruh dari badan secara dhohir saja, sehingga mereka tidak bisa bergerak secara sadar saja. Ketika mereka terbangun mereka akan sadar kembali setelah tertidur dalam beberapa waktu. Umur itu telah ditetapkan dan kematian pasti akan terjadi. Semua kejadian yang telah disebutkan di atas mengenai penahanan, pencabutan, dan pengembalian ruh adalah bukti Kesempurnaan dan Kemahakuasaan Allah dan hikmah-Nya. Itu semua diperuntukkan bagi rang-orang yang mau berfikir mengenai kehidupan dan kematian,
Allah berfirman;
قِيْلُوْا فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ لاَ تَقِيْلوَمِن رَّحْمَتِهِۦ جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا۟ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya "Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya" (QS. Al - Qashash; 73).
Tafsir QS. Al - Qashash; 73Tafsir Al-Wajiz/Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah.
73. Dan di antara dari rahmat Allah atas kalian (wahai manusia), Allah pilihkan bagi kalian dengan menjadikan bagi kalian malam untuk kalian tinggal dan tinggal padanya, kemudian Allah jadikan siang mengikuti malam agar kalian menyebar ketikan datang waktu siang, kalian bekerja padanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kalian sehingga bertahan hidup dan mulia kehidupan kalian; Semoga kalian mengetahui nikmat Allah atas kalian, sehingga menjadikan kalian memiliki rasa syukur dengan mentauhidkan-Nya dan mengikuti para utusan-Nya.
Tafsir Jalalayn
73. (Dan karena rahmat-Nya) rahmat Allah swt. (Dia jadikan untuk kalian malam dan siang, supaya kalian beristirahat padanya) yakni pada malam harinya (dan supaya kalian mencari sebagian dari karunia-Nya) pada siang harinya, untuk mencari penghidupan (dan agar kalian bersyukur) dengan adanya nikmat Allah pada kedua waktu itu, yaitu malam hari dan siang hari.
Allah berfirman;
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا
Artinya,"Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat", (QS. An-Naba; 9)
Tafsir QS. An-Naba; 9
Tafsir Jalalayn
(Dan Kami jadikan tidur kalian untuk istirahat) untuk istirahat bagi tubuh kalian.
Tafsir Quraish Shihab
Kami menjadikan tidur kalian untuk beristirahat dari keletihan berusaha(1). (1) Tidur adalah berhentinya atau berkurangnya kegiatan saraf otak manusia. Dari itulah, ketika tidur energi dan panas badan menurun. Pada waktu tidur, tubuh merasa tenang dan rileks setelah otot atau saraf atau dua-duanya letih bekerja. Semua kegiatan tubuh menurun di waktu tidur, kecuali proses metabolisme, aliran air seni dari ginjal dan keringat. Proses-proses tersebut, jika berhenti, justru akan membahayakan manusia. Sedangkan pernapasan agak berkurang intensitasnya, tapi lebih panjang dan lebih banyak keluar dari dada ketimbang dari perut. Jantung pun akan berdetak lebih lambat sehingga aliran darah menjadi lebih sedikit. Otot-otot yang kejang akan mengendur sehingga mengakibatkan kesulitan bagi seseorang yang tengah tidur untuk melakukan perlawanan. Semua hal itu menyebabkan tidur sebagai waktu istirahat yang paling baik bagi manusia, sebagaimana dikatakan ayat ini.
Adab Tidur Dalam Islam
1. Anjuran Qailulah
Nabi ﷺ bersabda
قِيْلُوْا فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ لاَ تَقِيْلُ
Artinya "Qailulah lah karena sungguh setan itu tidak Qailulah. (Dinilai Hasan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shohih Al Jami’).
Imam Al-Azhari menjelaskan makna Qailulah yang tersebut dalam ayat di ini,
القيلولة عند العرب الاستراحة نصف النهار إذا اشتد الحرّ، وإن لم يكن مع ذلك نوم، والدليل على ذلك أن الجنة لا نوم فيها
Artinya, "Orang-orang Arab memahami Qailulah adalah istirahat pertengahan siang, saat terik matahari memuncak. Meski tidak disertai dengan tidur. Dalilnya adalah penduduk surga juga melakukan Qailulah namun mereka tidak tidur, karena di surga tidak ada tidur".
Imam As-Shon’ani menyimpulkan sama,
المقيل والقيلولة: الاستراحة نصف النهار، وإن لم يكن معها نوم
Artinya "Maqiil atau Qailulah adalah istirahat di pertengahan siang, meski tidak disertai tidur".
2. Tidur diawal malam
Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa tidur di awal malam bermanfaat bagi kesehatan, beliau berkata:
وأنفع النوم : ما كان عند شدة الحاجة إليه ، ونوم أول الليل أحمد وأنفع من آخره
Artinya“Tidur yang paling bermanfaat adalah tidur ketika sangat mengantuk, tidur di awal malam paling baik dan paling bermanfaat dari lainnya.” (Madarijus Salikin 1/459-460).
Syaikh Abdulah Al-Faqih menjelaskan bahwa;
فقد كان النبي صلى الله عليه وسلم ينام أول الليل بعد العشاء، إذ كان يكره النوم قبل العشاء والحديث بعدها
Artinya“Adalah kebiasaan Nabis shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur di awal malam setelah salat Isya, karena dimakruhkan tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelahnya.” (Fatawa As-Syabakiyyah no. 251950)
3. Dibencinya tidur sebelum Isya dan ngobrol setelahnya
Dari Abu Barzah radhiallahu ‘anhu
أنَّ رسولَ الله – صلى الله عليه وسلم – كان يكرهُ النَّومَ قَبْلَ العِشَاءِ والحَديثَ بَعْدَهَا
Artinya “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyukai tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelahnya.” (HR. Bukhatri dan Muslim).
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata;"Dibencinya tidur sebelum Isya, karena dapat melalaikan pelakunya dari sholat isya hingga keluar waktunya, adapun bercakap-cakap setelahnya yang tidak ada manfaatnya, dapat menyebabkan tidur hingga subuh dan luput dari sholat malam".
4. Menutup pintu, mematikan api dan mematikan lampu
Dari Jabir Bin Abdullah, Nabi ﷺ bersabda;"Matikanlah lampu-lampu diwaktu malamjika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian" (HR. Bukhari dan Muslim)Dari Ibnu Umar, Nabi ﷺ bersabda;"Janganlah kalian meninggalkan api yang menyala ketika kalian tidur" (HR. Bukhari)
5. Berwudhu
Allah berfirman;
إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya; Sesungguhnya Allah swt., mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri" (QS. Al-Baqarah; 222).
6. Mengebuti tempat tidur
Dari Abu Hurairah bahwasannya Nabi ﷺ bersabda "Apabila salah seorang diantara kalian hendak tidur maka kebutilah tempat tidurnya dengan ujung sarungnya, karena sesungguhnya dia tidak tahu apa yang menimpa padanya",(HR. Bukhari dan Muslim).
7. Berbaring kesisi kanan
Nabi ﷺ bersabda;
ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺗَﻴْﺖَ ﻣَﻀْﺠَﻌَﻚَ ﻓَﺘَﻮَﺿَﺄْ ﻭُﺿُﻮﺀَﻙَ ﻟﻠﺼَﻼﺓِ، ﺛُﻢَّ ﺍﺿْﻄَّﺠِﻊْ ﻋﻠﻰ ﺷِﻘِّﻚَ ﺍﻷَﻳْﻤَﻦ
Artinya"Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk melaksanakan sholat dan berbaringlah kesisi kanan"(HR. Bukhari dan Muslim).
8. Tidak dianjurkan tidur dengan cara telungkup
Dari Tikhfah Al - Ghifari radhiyallah anhu, dia berkata: “Ketika aku tidur didalam mesjid, tiba-tiba ada seorang yang menghampiriku, sedangkan aku dalam keadaan tidur telungkup, lalu dia membangunkanku dengan kakinya seraya berkata: “Bangunlah! Ini adalah bentuk tidur yang dibenci Allah”. Ketika aku mengangkat kepalaku ternyata dia adalah Nabi r. (HR. Bukhari dalam Adab Mufrod 1187, Tirmidzi 2768, Ibnu Majah 3723, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shohih Adab Mufrod 905, lihat Almisykah 4719).
9. Larangan tidur satu selimut
Dari Abu Said Al-Khudri bahwasannya Nabi ﷺ bersabda "Janganlah pria melihat aurat pria yang lain dan janganlah wanita melihat aurat wanita yang lain, dan janganlah pria berkumpul dengan pria yang lain dalam satu selimut, dan janganlah wanita berkumpul dengan wanita yang lain dalam satu selimut" (HR. Muslim dan Tirmidzi).
10. Membaca ayat Al-Qur'an
Dari A'isyah bahwasannya "Adalah Rasulullah apabila hendak tidur beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu meniupnya seraya membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nass kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangannya kebagian tubuh yang biasa diusap, dimulai dri kepala, wajah dan bagian tubuh lainnya sebanyak tiga kali" (HR. Bukhari, Abu Dawud n Tirmidzi).
11. Membaca doa
Banyak doa yang telah diajarkan Nabi ﷺ diantaranya;
بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا وَ بِسْمِكَ اَمُوْتُ
Artinya "Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup, dan dengan nama-Mu aku mati”. (HR.Bukhari dan Muslim).
اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيَ إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ
Artinya: “Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku menyandarkan punggungku kepada-Mu, karena senang (mendapatkan rahmat-Mu) dan takut pada (siksaan-Mu, bila melakukan kesalahan). Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari (ancaman)-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan (kebenaran) Nabi-Mu yang telah Engkau utus.” Apabila Engkau meninggal dunia (di waktu tidur), maka kamu akan meninggal dunia dengan memegang fitrah (agama Islam)” (HR. Bukhari dan Muslim).
12. Tidak dianjurkan tidur diatas rumah tanpa penutup.
Rasulullah sallallaahu alaihi wasallam bersabda; “Barang siapa yang tidur diatas rumah tanpa penutup/penghalang maka sungguh telah terlepas darinya penjagaan”. (HR. Bukhari dalam Adab Mufrod no. 1192, Abu Dawud 5041, Ahmad 5/9, dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shohihah 828, lihat pula Shahih Adab Mufrod no. 908).
13.Yang dilakukan ketika mimpi buruk
Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi ﷺ bersabda, “Mimpi yang baik itu berasal dari Allah, dan mimpi buruk itu dari setan. Barangsiapa yang bermimpi sesuatu yang tidak disukainya, hendaklah ia meludah ke sebelah kirinya tiga kali dan mintalah perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan, niscaya mimpi itu tidak akan membahayakannya.”(HR. Bukhari dan Muslim).
14. Ketika bangun tidur hendaklah berdoa;
لْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Artinya ”Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit”(HR. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah).